1.Sate
Sate-Sate, atau sate dalam bahasa Indonesia, adalah
sepiring daging musiman, skewered dan panggang, disajikan dengan saus.
Ini adalah sepiring Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan
Thailand. Bunga dapat terdiri dari daging potong potong, kambing, kambing,
daging sapi, babi, ikan, daging, atau tahu; Versi yang lebih otentik
menggunakan tusuk sate dari pelepah daun kelapa sawit, meski tusuk sate bambu
sering digunakan. Ini dipanggang atau dipanggang di atas api kayu atau arang,
lalu disajikan dengan berbagai bumbu pedas. Sate bisa disajikan dalam berbagai
saus, namun paling sering mereka disajikan dalam kombinasi saus kedelai dan
kacang. Makanya, saus kacang kerang ini sering disebut sate.
Sate berasal dari pulau Jawa di Indonesia. Ini
tersedia hampir di manapun di Indonesia, dimana telah menjadi hidangan
nasional. Hal ini juga populer di banyak negara Asia Tenggara lainnya. Di Sri
Lanka, makanan ini menjadi makanan pokok karena pengaruh masyarakat Melayu
setempat.
Sate adalah kelezatan yang sangat populer di
Indonesia; Kesenian kuliner ala etnik di negara ini (lihat masakan Indonesia)
telah menghasilkan beragam jenis sate. Di Indonesia, sate adalah makanan
jalanan yang populer, bisa didapat dari penjual sate keliling, dari restoran
tenda sisi jalan, di restoran kelas atas, atau saat perayaan tradisional.
Analis tertutup adalah yakitori dari Jepang, Kǎoròu
chuàn dari China, shish kebab dari Turki dan Timur Tengah, shashlik dari
Kaukasus dan sosatie dari Afrika Selatan. Ini tercantum di nomor 14 di daftar
50 pembaca makanan lezat paling lezat di dunia yang dikumpulkan oleh CNN Go di
tahun 2011
Dulu, ada cerita bahwa sate berasal dari China,
dengan nama berasal dari kata-kata Min Selatan yang berarti "tiga potong
daging".Namun, ilmuwan kontemporer mengatakan bahwa kata bahasa Inggris
"sate" berasal dari Bahasa Indonesia: sate, dan bahasa Melayu: saté
atau satai, keduanya mungkin berasal dari Tamil, dan sate itu dikembangkan oleh
pedagang kaki lima Jawa sebagai adaptasi unik dari kebab India. Pengenalan
sate, dan hidangan ikonik lainnya seperti tongseng dan gulai kambing
berdasarkan daging seperti kambing dan domba, bertepatan dengan masuknya
pedagang dan imigran India dan Arab yang dimulai pada abad ke-18.
Dari Jawa, sate menyebar melalui Kepulauan Melayu
dan, sebagai konsekuensinya, banyak variasi hidangan telah dikembangkan dan
ada. Menjelang akhir abad 19, sate telah melintasi Selat Malaka ke negara
tetangga Malaysia, Singapura dan Thailand. Pada abad ke-19, istilah tersebut
bermigrasi, mungkin dengan imigran Melayu dari Hindia Belanda, ke Afrika
Selatan, di mana ia dikenal sebagai sosatie. Orang Belanda juga membawa
hidangan ini dan juga masakan khas Indonesia lainnya ke Belanda, sehingga
mempengaruhi masakan Belanda sampai sekarang
2. Cucuru Bayao (Makassar)
Dalam bahasa Makassar, Cucuru
artinya kue dan Bayao yang artinya telur. Kue yang berbahan dasar dari telur,
gula pasir dan kenari. Bentuknya bulah pipih dan berwarna kuning tua. Tekstur
yang lembut dengan rasa yang begitu manis dan gurih dengan bentuknya bulat agak
pipih dan berwarna kuning tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar